Seni Mencapai Yoga

Wilayah
Bali
Kategori
Opini
Penulis
Tidak diketahui
Tanggal
2024-03-25
Views
0
Seni, sebagai salah satu dari Tri Sakti (Satyam, Shivam, Sundharam), lahir dari keindahan alam semesta (Sundharam). Benih-benih estetik (Samskara) yang meresapi indra dan rasa seorang seniman atau Kawi, kemudian membesar menjadi energi kreatif yang mewujudkan angan-angan estetik (idealisme) menjadi realitas indrawi yang dapat dinikmati. Seniman, dengan kepekaan rasa estetiknya, mampu menangkap getaran energi estetik dari luar dirinya dan mereaksikannya dalam bentuk karya, menjembatani realitas metafisika ke duniawi yang komunikatif, dan memicu apresiasi publik yang bisa menimbulkan suka atau tidak suka.

Proses kreatif ini menuntun pada kesadaran bahwa swadharma seniman adalah melayani alam semesta dengan membuka kerahasiaan-Nya melalui karya seni, sehingga terjalin hubungan antara alam metafisika (niskala) dan duniawi (sekala). Hubungan inilah yang menciptakan "proses yoga", di mana konsentrasi dalam kontemplasi memungkinkan kontak antara subjek pribadi dan alam semesta, menyerap "bayang-bayang estetik", dan menuangkannya melalui keterampilan fisik yang berkualitas. Ketika teknik mencapai standar kekaguman dan memformulasi objek yang menarik serta membahagiakan, prinsip karmayoga melalui seni telah "tercapai", membawa seniman pada penyatuan rasa damai dan kebebasan menuju keabadian, sebuah perjalanan yang memerlukan pemahaman mendalam dan peningkatan kualitas diri.

Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2024/03/25/393238/Seni-Mencapai-Yoga.html

Tags: seni wujud angan bayang estetik