Polusi udara lebih terasa pada musim kemarau dan dapat memicu penyakit pernapasan, seperti gangguan pada saluran napas atas (sinus dan hidung) serta saluran napas bawah (bronkus dan paru-paru). Saat pancaroba, kekebalan tubuh juga rentan terganggu, yang dapat mengancam saluran pernapasan dan pencernaan, karena perubahan suhu udara yang mendadak dapat memicu virus dan bakteri berkembang biak lebih cepat.
Deputy Head of Health Claim Sequis, dr. Citra Roosmiati, mendorong keluarga Indonesia untuk memberi perhatian pada isu gangguan saluran pernapasan yang bisa terjadi pada anggota keluarga, karena hal ini dapat memengaruhi kualitas hidup serta aktivitas fisik dan sosial. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain memperbaiki gaya hidup ke arah yang lebih sehat, menjaga pola makan seimbang, mengonsumsi air putih, mengonsumsi vitamin, mengurangi atau menghindari paparan asap rokok atau vape, serta menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Lebih lanjut, dr. Citra menekankan pentingnya tidak membakar sampah di pemukiman padat penduduk atau lokasi lainnya, karena cuaca panas dan kering dapat meningkatkan risiko kebakaran dan menimbulkan asap yang mengganggu sistem pernapasan. Selain itu, perawatan kendaraan secara berkala juga penting untuk mengurangi emisi karbon.
Gangguan pernapasan yang terus terjadi dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit pernapasan kronis, seperti asma, bronkitis kronis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Gejala yang dapat diamati akibat infeksi saluran pernapasan meliputi batuk kering atau berdahak, hidung tersumbat, sulit menelan, suara serak, sakit kepala, demam, serta nyeri pada otot dan sendi.
Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala tersebut, dr. Citra menyarankan untuk berkonsultasi dengan ahli agar kondisi kesehatan dapat dievaluasi dan mendapatkan penanganan yang sesuai. Risiko terkena penyakit saluran pernapasan yang semakin tinggi juga diiringi dengan biaya kesehatan yang mahal, sehingga penting untuk melindungi diri dan keluarga dengan asuransi kesehatan.
Manfaat asuransi kesehatan terbukti selama pandemi COVID-19, dan saat ini, di tengah kualitas udara yang buruk dan memasuki musim pancaroba, sangat penting untuk memitigasi risiko penyakit pernapasan dengan asuransi kesehatan. Sequis mencatat pembayaran klaim dan manfaat kesehatan terkait penyakit saluran pernapasan hingga Oktober 2023 mencapai Rp24,837 miliar untuk lebih dari 2000 kasus.
Head of Health Strategic Business Unit Sequis, Mitchell Nathaniel, menekankan bahwa asuransi kesehatan akan membantu pasien mendapatkan perawatan medis berkualitas tanpa terkendala akses, serta menjaga finansial keluarga karena biaya perawatan rumah sakit akan ditanggung oleh perusahaan asuransi sesuai perjanjian polis.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan asuransi kesehatan, Sequis meluncurkan produk asuransi kesehatan Sequis Q Infinite MedCare Rider X Booster (IMCX) dengan program Sequis Xtra Perlindungan Anak, yang memberikan vaksinasi flu, suntik vitamin B atau C, atau rontgen dada untuk melindungi anak-anak dari risiko penyakit pernapasan.
Program ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi keluarga Indonesia untuk melakukan mitigasi kesehatan dan finansial, terutama pada anak-anak yang rentan terhadap penyakit saluran pernapasan. Dengan memiliki asuransi kesehatan IMCX, keluarga dapat segera memberikan pengobatan jika terserang penyakit, sehingga anak dapat pulih dan kembali beraktivitas.
Produk asuransi kesehatan IMCX saat ini menjadi andalan nasabah Sequis, dengan nilai klaim dan manfaat kesehatan yang telah dibayarkan mencapai Rp67,447 miliar hingga Oktober 2023 untuk lebih dari 6000 kasus. Produk ini menyediakan manfaat rawat inap, rawat jalan, manfaat khusus, dan perlindungan terhadap penyakit kritis dengan nilai proteksi hingga Rp90 miliar, yang akan diperbarui secara otomatis setiap tahun.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/sequis-ingatkan-mitigasi-risiko-penyakit-pernapasan-dengan-asuransi-kesehatan/