Rosen menjelaskan, "Saya mencalonkan diri di Pileg 2024 karena ini merupakan panggilan hati nurani untuk menyuarakan dan menampung aspirasi sahabat-sahabat saya dari kalangan buruh dan kaum marjinal." Ia mengungkapkan keprihatinan terhadap banyaknya buruh di Kota Medan yang menerima upah di bawah Upah Minimum Kota (UMK) yang sebesar Rp 3.600.000, sehingga memunculkan pertanyaan tentang bagaimana mereka dapat mencukupi kebutuhan keluarga dengan pendapatan yang rendah.
Lahir di Kecamatan Seribu Dolok, Kabupaten Simalungun, Rosen kini berusia 49 tahun dan memiliki enam anak dari dua pernikahan. Ia dikenal dengan penampilan sederhana dan sifat supel, yang memudahkan dirinya beradaptasi di berbagai kalangan. Dalam mencari nafkah, Rosen telah menjalani berbagai pekerjaan, mulai dari pedagang di pasar, sopir angkot, hingga pekerja bangunan. Pengalamannya ini memberinya pemahaman mendalam tentang kehidupan buruh dan kaum marginal.
Sebagai Ketua Devisi Investigasi Kaum Marginal dan Pekerja/Buruh pada Yayasan Sahabat Orang Miskin (Sormin), Rosen berkomitmen untuk mendedikasikan diri bagi masyarakat miskin. Ia menekankan bahwa ideologi Partai Buruh berlandaskan Pancasila, dengan fokus pada kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rosen juga memaparkan 13 Platform Program Perjuangan Partai Buruh, yang mencakup kedaulatan rakyat, penyediaan lapangan kerja, pemberantasan korupsi, jaminan sosial, upah layak, perlindungan perempuan dan anak, serta pemberdayaan penyandang disabilitas. Ia berharap, jika terpilih, dapat memperjuangkan program-program tersebut untuk kesejahteraan masyarakat.
Di akhir pernyataannya, Rosen mengingatkan pemilih untuk tidak terjebak dalam praktik money politics dan memilih wakil yang benar-benar bekerja dengan hati nurani untuk mewakili rakyat. "Semoga pemilih yang cerdas akan memilih wakil yang cerdas," harapnya.
Sumber asli: https://suaramedannews.com/siap-perjuangkan-nasib-buruh-rosen-sinaga-maju-menjadi-caleg-dprd-kota-medan-dapil-5/