Ia menjelaskan bahwa Subak mencerminkan prinsip Tri Hita Karana, yang mengedepankan keseimbangan antara manusia, lingkungan, dan Tuhan. Khan mendorong diskusi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menjaga air sebagai tanggung jawab bersama. Dalam forum tersebut, Han Liming, anggota Komite Pengarah Partai Komunis China, menambahkan bahwa banyak peradaban besar berkembang di sepanjang sungai, termasuk Sungai Yangtze dan Sungai Kuning di China.
Subak di Bali telah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO sejak 2012, mencakup area seluas sekitar 20.000 hektare di lima kabupaten.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/24/375088/Sistem-Subak-di-Bali-Contoh...html