Kepala Polresta Kendari, Kombes Pol M. Eka Fathurrahman, menyampaikan bahwa informasi mengenai kejadian ini pertama kali diterima dari guru sekolah korban. "Informasi dari gurunya, yang bersangkutan minum racun hari Rabu di kosnya dan dinyatakan meninggal hari Jumat," ungkap Fathurrahman.
Setelah menerima laporan mengenai kematian korban, pihak kepolisian segera menuju rumah sakit untuk memeriksa situasi. Jenazah korban kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. "Jenazah korban langsung dibawa keluarga ke rumah duka di Kecamatan Routa, Konawe," tambahnya.
Kabar meninggalnya RR juga diiringi dengan pesan berantai yang berisi curahan hati yang diduga milik korban, yang mengarah pada persoalan keluarganya. Namun, hingga saat ini, belum ada konfirmasi mengenai keaslian pesan tersebut. Kapolresta Kendari belum memberikan respons lebih lanjut terkait pesan berantai tersebut.
Kejadian ini menambah keprihatinan mengenai kesehatan mental di kalangan remaja, dan diharapkan dapat menjadi perhatian bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk memberikan dukungan yang lebih baik kepada generasi muda.