SPAB diadakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peningkatan Tenaga Kesejahteraan Sosial (PTKS) Dinas Sosial Jatim, Jalan Panglima Sudirman 93, Klojen, Kota Malang, selama dua hari, yaitu pada 25-26 November 2023. Para peserta juga mendapatkan materi tambahan tentang Basic Life Support (BLS) atau Bantuan Hidup Dasar yang disampaikan oleh Dini Prastyo Wijayanti, salah satu pengurus SRPB Jatim.
Dalam sesi materi tentang Jantung Sehat dan BLS, Dini, yang juga merupakan dosen di Poltekkes Kerta Cendekia Sidoarjo, menjelaskan tentang kegawatdaruratan pada korban yang memerlukan pertolongan segera. "Serangan jantung tak kenal usia, baik tua maupun muda. Banyak orang, termasuk artis dan orang terkenal, yang mengalami serangan jantung dan meninggal," ungkap Dini di hadapan peserta.
Peserta sangat antusias mengikuti sesi praktik pijat jantung, karena banyak di antara mereka yang belum mendapatkan materi tersebut sebelumnya. Acara ini dibuka oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim, Chisjiel Mohammad Chisjqiel, dan juga dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih.
Hikmah Bafaqih menjelaskan bahwa konsep penanggulangan bencana kini beralih dari tanggap bencana ke pengurangan risiko. "Kenapa dilakukan di Malang Raya? Karena daerah ini kerap mengalami bencana, seperti banjir bandang di Kota Batu beberapa waktu lalu," katanya. Ia menambahkan bahwa terdapat setidaknya 14 ancaman bencana di Jawa Timur, yang berdampak besar pada kehidupan manusia dan keluarga.
Kalaksa BPBD Kota Malang, Prayitno, memberikan materi tentang peran BPBD dalam situasi krisis kesehatan, termasuk ancaman El Nino dan dampak cacar monyet (monkey pox) yang mulai merebak. Ia juga memaparkan potensi bencana di Kota Malang, seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, gempa bumi, kebakaran, wabah penyakit, dan bencana sosial seperti Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Malang, Khabibah, menyampaikan materi tentang sebaran sekolah dan pondok pesantren yang berada di daerah rawan bencana. Di hari kedua, peserta mendapatkan praktik dan simulasi bencana gempa bumi, serta diajarkan tentang bebat bidai, P3K, dan diakhiri dengan praktik pemadaman api menggunakan alat pemadam api ringan dan tradisional (APAR dan APAT).
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/11/26/spab-ipnu-ippnu-se-malang-raya-dapat-tambahan-pelatihan-bls/