Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan tengah menjalankan Proyek Mass Transit Indonesia (MASTRAN) sebagai langkah strategis meningkatkan mobilitas, kualitas hidup, dan keberlanjutan lingkungan di berbagai kota besar Indonesia.
Tujuan dan Fokus Proyek:
Mengembangkan kapasitas institusi dan perencanaan transportasi massal.
Mengimplementasikan sistem Bus Rapid Transit (BRT) berbasis praktik terbaik internasional.
Menargetkan wilayah Cekungan Bandung (BBMA) dan Mebidang (Medan, Binjai, Deli Serdang).
Mendorong sistem transportasi Smart, Green, and Sustainable.
Kolaborasi:
Melibatkan World Bank, pemerintah pusat (Kemenhub, Bappenas, Kemenkomarves), dan pemerintah daerah.
Kerja sama teknis dan pembelajaran dengan Tiongkok, termasuk kunjungan ke Shanghai, Hangzhou, dan Guangzhou untuk transfer pengetahuan terkait:
Operasi dan manajemen BRT
Infrastruktur pengisian dan baterai bus listrik
Sistem transportasi non-motor dan ramah pejalan kaki
Kegiatan Utama:
Studi ke produsen bus listrik seperti Higer, SunWin, Yu Tong, dan BYD.
Peninjauan Depo BRT dan diskusi tentang strategi pembelian, umur pakai baterai, dan teknologi pengisian.
Pelatihan dan capacity building sebagai bagian dari pengembangan ekosistem transportasi berbasis listrik.
Pernyataan Kunci:
Dr. Robby Kurniawan, Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik dan Multimoda, menyatakan bahwa MASTRAN adalah proyek awal menuju pengembangan transportasi publik yang terintegrasi, ramah lingkungan, dan layak huni, serta solusi atas kemacetan dan dampak non-materialnya.
Proyek ini diharapkan menjadi model nasional dan mempercepat adopsi sistem transportasi massal modern di berbagai kota Indonesia.