Strategi Hilirisasi Nikel, Indonesia Banjir Investasi Mobil Listrik Jepang

Wilayah
Sulawesi Tenggara
Kategori
Beranda
Penulis
Shiddiq
Tanggal
2024-02-12
Views
0
Rangkuman Artikel:

Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo terus mendorong hilirisasi nikel dan pengembangan industri kendaraan listrik (EV) guna meningkatkan nilai tambah sumber daya alam nasional. Kebijakan larangan ekspor bijih nikel sejak Januari 2020 menjadi tonggak penting untuk menciptakan ekosistem baterai dan kendaraan listrik di Indonesia.

Presiden Jokowi menargetkan Indonesia menjadi pusat global produksi baterai dan kendaraan listrik, sehingga negara lain akan bergantung pada pasokan dari Indonesia.

Data BPS menunjukkan nilai ekspor nikel pada Desember 2023 mencapai US$521,8 juta dengan volume 126 juta ton. Pemerintah tidak ingin berhenti pada produk setengah jadi seperti feronikel atau nikel matte, tetapi mendorong produksi end product seperti baterai EV dan kendaraan listrik.

Beberapa produsen mobil raksasa asal Jepang yang telah atau akan berinvestasi di Indonesia:

Honda: Investasi tambahan Rp5,2 triliun dan memindahkan pabrik dari India ke Indonesia untuk fokus pada kendaraan listrik.

Toyota: Total investasi mencapai Rp105 triliun hingga 2026, dengan empat pabrik di Karawang dan Sunter, serta kapasitas produksi 320.000 unit per tahun.

Mitsubishi: Investasi Rp5,7 triliun untuk membangun pabrik mobil listrik Minicab-MiEV dengan kapasitas 250.000 unit; fokus pada model HEV, PHEV, dan BEV.

Mazda: Berencana memproduksi kendaraan listrik Mazda MX-30 (EV) di Indonesia.

Dengan hadirnya pabrik-pabrik ini, Indonesia kini masuk dalam rantai pasok global industri kendaraan listrik dan berperan strategis sebagai pemasok utama baterai EV dunia.

Sumber asli: https://nikel.co.id/2024/02/12/strategi-hilirisasi-nikel-indonesia-banjir-investasi-mobil-listrik-jepang/

Tags: kendaraan pabrik indonesia nikel listrik