Suasana sahur di tenda-tenda pengungsian Pulau Bawean pada Selasa (26/3/2024) dini hari masih dibalut rasa cemas. Guncangan gempa susulan kembali terjadi sekitar pukul 04.05 WIB, memicu kepanikan di antara warga, termasuk Masiah, seorang pengungsi dari Desa Suwari. Meski rumahnya hanya berjarak 150 meter dari tenda, ia lebih memilih kembali ke pengungsian setelah sahur karena masih trauma, terlebih rumahnya mengalami retakan akibat gempa utama pada Jumat lalu.
Aktivitas memasak dan makan sahur dilakukan di tenda seadanya, bahkan sebagian warga membawa peralatan dapur seperti kompor dari rumah. Masiadi, warga lainnya, menyebut gempa susulan terasa hampir setiap hari, membuat warga enggan kembali ke rumah. Di lapangan voli yang dijadikan lokasi pengungsian, mereka merasa lebih aman karena bisa segera menyelamatkan diri jika terjadi guncangan. Menurut BMKG, hingga Selasa pagi tercatat sudah 279 kali gempa susulan mengguncang wilayah Bawean.
Sumber asli:
https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2024/suasana-sahur-di-pulau-bawean-warga-masih-trauma-guncangan-gempa-susulan/