Menurut Eko Maryanto, Presiden Direktur PT Dharma Controlcable Indonesia, Indonesia baru fokus pada hilirisasi nikel di sektor hulu (upstream). Sementara itu, sektor tengah (midstream) seperti industri precursor dan battery cell masih tertinggal dan bergantung pada impor.
Proyek battery cell dari PT HLI Green Power (Hyundai-LGES) masih memakai precursor impor. Akibatnya, Indonesia dianggap belum cukup kompetitif, meskipun memiliki kekayaan mineral.
Eko juga menekankan pentingnya pengelolaan limbah baterai (battery recycle) agar tidak menjadi polusi di masa depan. PT Dharma sendiri telah mendirikan PT Dharma Energy Resources untuk mengembangkan teknologi daur ulang baterai, sambil menjajaki studi bersama mitra luar negeri untuk produksi precursor dan battery cell.
Sumber asli: https://nikel.co.id/2024/03/26/supply-chain-salah-satu-syarat-indonesia-untuk-menjadi-pemain-utama-industri-baterai/