Ketua Panitia Pelaksana turnamen, Armand Darmadji, mengungkapkan bahwa PP PBSI memberikan kepercayaan kepada Pengprov PBSI Jatim untuk menyelenggarakan kejuaraan bulutangkis berskala internasional ini, setelah sebelumnya sukses di Medan. "Setelah 17 tahun, Surabaya akhirnya kembali menjadi tuan rumah ajang bulutangkis internasional, terakhir kali pada Indonesia Open 2006," ujarnya dalam konferensi pers di Surabaya.
Surabaya dipilih sebagai lokasi turnamen karena atmosfer bulutangkis yang kuat dan sejarahnya sebagai gudang pebulutangkis hebat, seperti Rudy Hartono, Alan Budikusuma, dan Tony Gunawan. Armand berharap turnamen ini dapat melahirkan pemain-pemain hebat untuk mengharumkan nama Indonesia di masa mendatang.
Ketua Pengprov PBSI Jatim, Tonny Wahyudi, menyambut antusias kepercayaan yang diberikan PP PBSI dan menyatakan kesiapan untuk menggelar kejuaraan ini. "Gedung Jatim International Expo telah disulap menjadi arena dengan kapasitas 1.200 penonton," katanya.
Turnamen ini menyediakan total hadiah sebesar 25 ribu dolar AS (sekitar Rp390 juta) dan diikuti oleh 183 pemain dari 11 negara, termasuk Australia, Prancis, India, Jepang, Korea, Malaysia, dan tuan rumah Indonesia yang menerjunkan 66 pemain. Di antara pemain Indonesia terdapat 48 pemain Pelatnas Cipayung dan 18 non-Pelatnas.
Kejuaraan ini juga menjadi batu ujian bagi para pemain junior yang baru saja berkompetisi di World Junior Championship di AS. Turnamen ini menawarkan poin rangking BWF, dengan juara mendapatkan 4.000 poin.
Armand menargetkan sukses penyelenggaraan dan prestasi, berharap pemain Indonesia dapat meraih setidaknya empat gelar juara seperti di Medan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan turnamen ini.
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/10/16/surabaya-tuan-rumah-xpora-international-challenge-2023/