Tatkala datang ujian Bertubi Tubi

Wilayah
Jawa Timur
Kategori
Tanpa Kategori
Penulis
Andy Setiawan
Tanggal
2023-10-02
Views
0
Oleh Anwar Hudijono

Setiap muslim pasti ingin masuk surga, tempat yang penuh dengan kenikmatan. Meskipun Allah tidak merinci secara detail tentang kenikmatan di surga, keyakinan akan surga sebagai puncak kenikmatan sudah menjadi bagian dari iman. Kenikmatan dunia ini tidak ada artinya dibandingkan dengan surga.

Surga menjadi impian dan harapan, terutama ketika membayangkan antitesisnya, yaitu neraka. Di akhirat, tidak ada pilihan lain selain surga atau neraka. Di dunia, kita memiliki banyak opsi; jika tidak betah tinggal di rumah mertua, kita bisa mencari kontrakan.

Al-Qur'an menjelaskan tentang neraka dengan lebih gamblang dibandingkan dengan surga. Neraka digambarkan sebagai api yang membakar tubuh, dengan kasur dan selimut dari api, serta minuman dari nanah atau air mendidih. Buah zakum yang membakar tenggorokan dan perut juga menjadi bagian dari siksaan di neraka. Siksaan ini berlangsung bukan hanya sebulan atau dua bulan, tetapi bisa berabad-abad, bahkan selamanya. Mereka yang dibakar akan terus merasakan sakit, menangis, dan mengeluh tanpa henti.

Ada ketetapan Allah bagi siapa pun yang ingin masuk surga, yaitu harus diuji terlebih dahulu, baik orang yang dosanya sedikit maupun banyak, termasuk yang taat beribadah maupun yang biasa-biasa saja. Jangan beranggapan bahwa jika sudah shalat lima waktu, shalat sunnah, puasa sunnah, dan infak rutin, maka tidak akan diuji. Para Rasul yang menjadi abdi Allah pun diuji dengan berbagai cobaan.

Semua orang akan diuji, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an, seperti dalam Surah Al-Baqarah 155 dan 214, Surah Ali 'Imran 142, dan Surah Al-Ankabut 2.

Allah berfirman:

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS. Ali 'Imran 3:142)

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, ‘Kapankah datang pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al-Baqarah 2:214)

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah 2:155)

Karena ujian adalah sesuatu yang pasti terjadi, maka seorang muslim harus menyiapkan pengetahuan dan sikap mental agar ketika ujian datang, ia sudah siap secara lahir dan batin. Seperti orang yang tinggal di dekat pantai yang sudah memiliki pengetahuan tentang tsunami, maka ketika tsunami datang, ia sudah siap menghadapinya.

Setiap muslim yakin bahwa ujian bertujuan untuk menghapus dosa, meningkatkan derajat, atau memberikan karunia istimewa. Ini adalah momentum untuk melebur dosa dan menggapai surga, sebagaimana ditegaskan dalam Surah Ali 'Imran 135-136.

Bahkan, orang dengan tingkat iman tertentu bisa menyukuri ujian atau cobaan yang menimpanya. Sebab, jika tidak diuji dengan hal-hal yang pahit, bisa membuat seseorang lengah dan terlena. Tahu-tahu, ketika nyawa sudah berada di kerongkongan, pintu tobat sudah ditutup.

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Allah tidak akan menguji hamba-Nya melebihi batas kemampuannya.

Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/10/02/tatkala-datang-ujian-bertubi-tubi/

Tags: orang ujian allah diuji surga