Menurut Bidan Desa Wonokerto Kecamatan Tekung, Bu Cifki, ketika di wawancarai Radarbangsa.co.id disela Kegiatan nya, Selasa (6/6) menyampaikan, kalau kegiatan posyandu tersebut dilakukan setiap bulan tanpa libur.
Kita lakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala, pengukuran pergelangan tangannya, serta pemberian makanan tambahan (PMT}, terangnya.
Selain itu, lanjut Cifki, juga dilakukan pengobatan jika ada yang sakit pada anak balitanya. Kemudian diberikan imunisasi sesuai usianya, serta didampingi jika ada balita gizi buruk. Kalau misalnya stunting, berarti didampingi setiap Minggu, ada kader pendampingnya, jelasnya.
Disampaikannya, untuk kader kader Posyandu di Desa Wonokerto ada 35 orang. Ya, ada 35 orang, di setiap posyandu ada 7 kader. Alhamdulillah, semuanya aktif. Apabila ada yang tidak datang pada saat kegiatan, para kader aktif untuk menjemput, akunya.
Dirinya berharap, agar para ibu bayi dan balita selalu aktif untuk hadir di posyandu. Karena menurutnya kegiatan tersebut berguna untuk mengetahui pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita.
Dari penimbangan yang kemudian dicatat di kartu menuju sehat (KMS), dari data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita, apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula. Selain itu juga untuk mencegah bayi yang mengalami stunting yang merupakan salah satu prioritas kabupaten dan menjadi prioritas semua desa, paparnya kemudian.