"Kami sudah buatkan laporan polisinya. Sekarang sedang kami selidiki," kata Slamet pada Selasa (14/11/2023). Ia menjelaskan bahwa setelah terjadi dugaan penganiayaan pada Jumat (3/11) lalu, orang tua A segera melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Pihak kepolisian memberikan waktu kepada kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun, hingga Senin (13/11), tidak ada titik damai yang tercapai, sehingga laporan resmi terkait dugaan tindak pidana tersebut dibuat. Slamet juga memohon doa agar pelaku dapat segera diamankan. "Kami mohon doa agar bisa segera menangkap pelaku," ujarnya.
Sementara itu, orang tua korban, Ningsih, mengungkapkan bahwa setelah kejadian tersebut, keluarganya langsung melaporkan pelaku ke polisi. "Iya, suami saya langsung ke polisi melaporkan pelaku," ungkapnya.
Ningsih menjelaskan bahwa anaknya mengalami penganiayaan saat sedang mengikuti kegiatan belajar di dalam kelas. Tiba-tiba, orang tua temannya muncul di dalam kelas dan mencari anak Ningsih. Meskipun guru yang sedang mengajar berusaha menghalau upaya orang tua siswa tersebut, ia langsung menganiaya korban. Akibat perlakuan tersebut, anak Ningsih langsung tak sadarkan diri.
"Dia langsung datangi anakku, dia pegang kepalanya terus dia hantamkan di tembok. Pas kejadian itu, anakku sudah tidak sadar," ungkapnya.
Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan anak di lingkungan pendidikan dan perlunya penegakan hukum terhadap tindakan kekerasan. Bocah SD tersebut kini telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sumber asli: https://kendariinfo.com/terduga-pelaku-penganiaya-bocah-sd-di-kendari-dipolisikan-kapolsek-kami-selidiki/