Tidak Menguntungkan, Penambang Nikel Filipina Ngerem Pasokan ke China

Wilayah
Sulawesi Tenggara
Kategori
Beranda
Penulis
Admin
Tanggal
2023-05-02
Views
0
Memasuki hari kedua di minggu pertama Mei 2023, pasaran harga bijih nikel murni yang ditawarkan London Metal Exchange (LME) masih berkutat di angka US$ 24.219 perdry metric ton(dmt). Tren harga bijih nikel murni masih melemah seperti terjadi sepanjang April 2023.

Tren melemahnya harga bijih nikel juga terjadi di kawasan Asia Timur. Berdasarkan tinjuan pasar bijih nikel Ferroalloy, bijih nikel kadar rendah turun pada April 2023. Kendati demikian, pasokan pasokan bijih nikel dari tambang Filipina ke China mengalami peningkatan pada April 2023. Akibat pasokan yang masif di pasar, pabrik nickel pig iron (NPI) dalam negeri China memangkas harga beli, sehingga untuk bijih nikel kadar (Ni) 0,9% terus menurun.

Menurunnya harga bijih nikel kadar rendah, diprediksi diikuti pelemahan tarif pengapalan basisfree on board(FOB) pada Mei 2023. Namun, karena penurunan harga yang tidak konsisten antara harga FOB dan CIF (cost, insurance, and freight), pedagang tidak dapat memperoleh keuntungan.

Menurut situasi pasar saat ini, harga bijih nikel besi kadar rendah 0,9% kemungkinan akan tetap stabil pada posisi saat ini pada Mei 2023. Kondisi ini disebabkan, pertama, setelah harga bijih nikel kadar rendah 0,8%, Fe: 48%, AL: 5% diturunkan menjadi US$ 25 perwet metric ton(wmt) dengan basis FOB. Beberapa pelaku tambang nikel Filipina mengutarakan, harga bijih nikel kadar rendah tidak sesuai dengan harapan mereka. Karena itu, mereka akan mengurangi pengiriman bijih nikel ke China. Dari aksi penambang nikel Filipina ini berharap putaran harga bijih nikel kadar rendah tidak boleh turun lagi.

Sumber asli: https://nikel.co.id/2023/05/02/tidak-menguntungkan-penambang-nikel-filipina-ngerem-pasokan-ke-china/

Tags: harga nikel kadar china bijih