Dalam sambutannya, Khofifah berharap gedung tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keilmuan sains, khususnya dalam pembuatan dan pengembangan produk halal. Ia juga menjelaskan bahwa gedung MUI Jatim didesain dengan ornamen menarik dan dilengkapi dengan berbagai ruangan, termasuk lobby, ruang konsultasi, mushalla, dan laboratorium.
Namun, Khofifah mengungkapkan bahwa beberapa ruangan, termasuk laboratorium yang akan digunakan untuk industri halal, belum sepenuhnya selesai. "Di lantai 5 ada laboratorium untuk halal industri, tapi itu baru tulisannya saja, labnya belum. Jadi hampir semua ruangan itu masih banyak yang belum diselesaikan, tapi tentunya nanti akan dikerjakan sambil berjalan," kata Khofifah.
Ia juga menyebutkan bahwa beberapa ruangan lain belum memiliki sekat, sehingga dapat digunakan untuk berbagai fungsi. "Kalau Ballroom di lantai 3, 4, 5 sama sebetulnya. Tergantung keputusan tim manajemen perkantoran MUI Jatim nanti," ujarnya.
Khofifah menambahkan bahwa selama masa kepemimpinannya bersama Emil Elistianto Dardak, ia berupaya mendapatkan berkah dari para Kyai, salah satunya dengan memberikan tunjangan kehormatan kepada imam masjid di Jawa Timur. "Insya Allah sudah 53.000 lebih yang mendapatkan tunjangan kehormatan dari Pemprov Jatim," ungkapnya.
Ia juga berharap gedung MUI Jatim dapat menjadi pusat keilmuan sains, khususnya untuk industri halal. Selain itu, Khofifah mengajak para Kyai untuk menyumbangkan barang-barang yang akan dikirimkan ke Palestina pada tanggal 26 November 2023. "Dari gedung negara Grahadi kita akan berangkatkan pada tanggal 25, jadi monggo para rekan-rekan media apabila juga ada yang mau disumbangkan," katanya.
"Harapan untuk gedung ini adalah agar menjadi sentra pertemuan para ulama dan juga sentra keilmuan, di mana semua bisa mendapatkan referensi untuk kebersatuan dan persatuan keilmuan yang mendalam," tutup Khofifah.
Sumber asli: https://surabayaonline.co/2023/11/22/tower-gedung-mui-diresmikan-meski-pembangunan-tak-selesai/