TPA Sente Krisis Solusi Atasi Kemelut Sampah

Wilayah
Bali
Kategori
Klungkung
Penulis
Tidak diketahui
Tanggal
2023-11-15
Views
0
SEMARAPURA, BALIPOST.com - Masalah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung semakin pelik. Tumpukan sampah yang terus menggunung kini mencapai ketinggian 10 meter, menyebabkan bau busuk yang menyengat. Meskipun pemerintah daerah telah menggagas berbagai program sebagai solusi, dampaknya terhadap TPA Sente masih belum terlihat.

Pemerintah daerah sebelumnya merencanakan program pemilahan dan pengolahan sampah di setiap desa, dengan harapan hanya residu yang dibuang ke TPA. Namun, kenyataannya kiriman sampah tetap tinggi. Meskipun banyak dibangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce – Reuse – Recycle (TPS3R) dan TOSS Center di Karangdadi, Kusamba, upaya tersebut belum efektif dalam menekan volume sampah yang dibuang ke TPA Sente.

Pelaksana Tugas Bupati Klungkung, Made Kasta, pada Rabu (15/11) menyatakan bahwa pengolahan sampah sudah diatur dalam Perda Nomor 7 Tahun 2014. Namun, keberadaan perda ini belum mampu mengubah keadaan. Made Kasta mengingatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Sat Pol PP, untuk menindaklanjuti peraturan tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung, I Nyoman Sidang, mengakui bahwa meskipun banyak TPS3R dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) telah dibangun, pengelolaan sampah secara mandiri belum maksimal. Hal ini menyebabkan banyak sampah dari desa masih dibuang ke TPA, ditambah dengan sampah perkotaan yang tidak dapat dikelola di TOSS Center.

Sidang menjelaskan bahwa penataan langsung di lokasi TPA Sente terkendala oleh alat berat yang tidak berfungsi optimal. "Baru beroperasi 5 sampai 10 menit saja, alat beratnya sudah panas," ujarnya.

Dia menekankan bahwa penanganan sampah di TPA Sente harus dilakukan dari hulu ke hilir, melibatkan semua pihak terkait. Dari hulu, masyarakat perlu dibangunkan kesadaran untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah dan mengoptimalkan keberadaan TPS3R di desa-desa. Sementara itu, di hilir, perlu ada langkah total untuk menata TPA Sente agar sampah tidak semakin menggunung.

TPA Sente telah dinyatakan overload sejak tahun 2017, dan karena tidak adanya alternatif TPA lain, TPA ini masih digunakan sebagai tempat pembuangan akhir. Setiap harinya, rata-rata belasan truk masih membuang sampah ke TPA Sente. Hasil evaluasi dari Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa tinggi gunungan sampah sudah mencapai 10 meter, atau sekitar 60 meter dari permukaan laut.

Saat ini, Dinas LHP Klungkung sedang berupaya memaksimalkan peran alat berat untuk mempercepat proses perataan areal TPA seluas 98 are agar tidak semakin menggunung.

Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/15/373597/TPA-Sente-Krisis-Solusi-Atasi...html

Tags: desa sampah tpa klungkung sente