Dalam sambutannya, Yusmin menekankan bahwa moderasi beragama merupakan salah satu cara untuk menyatukan persepsi dalam dunia pendidikan, sehingga guru dan pelajar saling menghargai dan tidak terpecah belah. Ia mengajak semua pihak untuk mendukung penguatan moderasi beragama dengan seruan, "Kekerasan 'no', prestasi 'yes', NKRI 'harga mati'."
Yusmin juga memberikan motivasi kepada para pelajar, menegaskan bahwa mereka adalah generasi milenial yang memiliki semangat tinggi untuk menyelesaikan pendidikan formal. Ia berharap agar para pelajar tidak patah semangat dan terus bersekolah, serta menekankan pentingnya menghormati guru-guru yang telah mendidik mereka.
"Orang Wakatobi memiliki semangat yang besar untuk sekolah. Ombak besar saja di area perairan bisa kita lalui, apalagi hanya dunia pendidikan. Kita semua akan menjadi orang besar dan sukses kelak," tegasnya.
Yusmin menambahkan bahwa perbedaan status sosial, baik antara si kaya dan si miskin maupun siswa berprestasi dan tidak berprestasi, tidak boleh dipelihara. Semua siswa harus diperlakukan secara merata dan saling mendukung demi kemajuan daerah.
Kegiatan ini diakhiri dengan ucapan terima kasih dari Yusmin kepada semua pihak yang telah menyambut mereka selama berada di Wakatobi, khususnya kepada Penjabat Gubernur Sultra, Komjen Pol (Purn) Andap Budi Revianto, atas dukungannya dalam menggaungkan semangat moderasi beragama di dunia pendidikan.