Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggaungkan pentingnya menghargai perbedaan atau keberagaman dalam hidup melalui pencatatan rekor MURI pemakaian sepatu beda kanan kiri di agenda jalan sehat, di Unesa Lidah, Sabtu (9/9/2023).
Nurhasan Rektor Unesa mengatakan sepatu beda warna itu bukan hanya sekadar lifestyle atau gaya-gayaan semata, tetapi memiliki misi khusus, yaitu membumikan makna perbedaan yang harmoni, saling mengisi, sekaligus sejalan dan seiring.
?Ç£Tujuan kami sebenarnya untuk edukasi dan mengubah mindset bahwa kita harus menghargai perbedaan. Jangan sampai hanya soal berbeda saja bisa membuat kita terpecah belah. Perbedaan tidak boleh dipersoalkan, karena itu anugerah Tuhan yang perlu kita rawat bersama. Pokoknya NKRI harga mati,?Ç¥ ucapnya.
Lebih lanjut, semangat menggaungkan rasa toleransi lewat simbol sepatu yang berbeda itu, juga dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan industri lokal untuk memproduksi sepatu beda warna, atau yang ia sebut sepatu bhineka
?Ç£Semangatnya kita bangga dengan produk lokal. Kami sudah hasilkan sekitar seribu sepatu, termasuk yang dipakai sivitas akademika untuk kegiatan hari ini. Sepatu tersebut kami pasarkan juga di Edunesa Mall, juga bisa didapatkan secara online,?Ç¥ tuturnya.
Sementara itu, Triyono Senior Manager Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mengatakan, pencatatan rekor yang dibukukan oleh Unesa itu merupakan yang pertama kalinya.