Usada Usug menggabungkan ilmu tradisional dari Lontar Usada Usug dengan pendekatan modern seperti fisioterapi, totok, akupresur, dan bekam kering. Teknik ini diyakini mampu membantu pencegahan, pengobatan, hingga penanganan darurat terhadap berbagai keluhan seperti vertigo, jantung, stroke, paru-paru, hingga saraf kejepit.
Terapi ini bekerja dengan membaca sinyal tubuh melalui cembungan pada ruas-ruas punggung. Misalnya, benjolan di belikat kanan bisa menandakan vertigo, sedangkan di belikat kiri bisa menunjukkan gangguan jantung. Untuk memaksimalkan terapi, digunakan minyak non-panas seperti minyak kelapa murni dan zaitun, serta tanduk atau gelas sebagai alat bekam.
Karyana menyebutkan bahwa praktek ini merupakan bagian dari pelestarian warisan Bali, dan kini telah terdaftar resmi melalui STPT serta dalam proses hak paten metode di Kemenkumham. Usada Usug juga masuk dalam Perda Haluan Pembangunan Bali Masa Depan (2025–2125) yang digagas oleh mantan Gubernur Bali, Wayan Koster.
Dengan layanan yang mencakup Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan, komunitas ini juga telah menarik perhatian wisatawan mancanegara, menjadikan usada Bali sebagai warisan yang tidak hanya lokal, tetapi juga memiliki daya tarik global.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2024/04/01/394210/Usada-Usug-Bali-Padukan-Fisioterapi...html