Subandi menjelaskan bahwa TPST tersebut perlu dilakukan pembenahan, terutama karena proses pembakaran sampah masih dilakukan secara manual. Selain itu, bantuan alat pengelolaan sampah yang diberikan tidak dijalankan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. "TPST ini nanti akan dilakukan pembenahan biar tidak ricuh lagi," ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya penanganan TPST yang sesuai dengan arahan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Subandi juga berencana untuk berkoordinasi dengan Paguyuban RW di Deltasari dan pengelola TPST. Setiap desa diharapkan memiliki TPST yang dikelola dengan baik untuk mendukung program pemerintah Kabupaten Sidoarjo, yaitu "Sidoarjo Zero Waste."
"Langkah apa saja yang harus kita laksanakan. Mumpung ini belum musim hujan. Coba kalau musim hujan, pasti baunya akan menyengat," tambahnya.
Subandi juga menyampaikan bahwa mulai bulan Desember, TPST ini akan dikelola dengan sistem baru yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik. Ia berharap sidak ini menjadi langkah strategis dalam menyelesaikan permasalahan sampah di Kabupaten Sidoarjo. Pengelolaan sampah di daerah ini telah diatur dalam Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Sidoarjo, yang harus diterapkan dengan tegas.
Wakil Bupati Subandi meminta agar sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dari TPST dapat diminimalkan, idealnya menjadi nol persen atau maksimal 20 persen, dan tidak menimbulkan bau. Mengingat TPST ini berada di lingkungan padat penduduk, ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan warga dari polusi yang ditimbulkan. "Aturannya ini harus benar-benar ditegakkan. Jangan sampai keberadaan TPST di tengah pemukiman warga mengganggu kesehatan warga," tegasnya.
Sumber asli: https://radarbangsa.co.id/wabup-sidoarjo-sidak-tpst-mekar-sari/