Wagub Emil menyampaikan tiga langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik: pertama, menjaga konsistensi dalam perbaikan kualitas pelayanan dari perencanaan hingga pengawasan yang melibatkan kontrol masyarakat; kedua, memanfaatkan teknologi secara terintegrasi untuk pelayanan yang lebih cepat, murah, dan berkualitas; dan ketiga, mendorong inovasi dari penyelenggara pelayanan publik di tingkat bawah.
Emil menekankan pentingnya peran aparatur pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi. Ia berharap rembug nyekrup dapat memperkuat kemandirian inovasi di masing-masing perangkat daerah.
Pameran ini juga menjadi momentum untuk menguatkan komitmen dan integritas stakeholder dalam meningkatkan pelayanan publik yang prima. Emil menegaskan bahwa CETTAR (cepat, efektif, efisien, tanggap, transparan, akuntabel, dan responsif) bukan hanya slogan, tetapi dapat diukur melalui indikator-indikator kinerja.
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) di Jatim melibatkan 1.071 Unit Pelayanan Publik dan mendorong inovasi serta memberikan apresiasi kepada para inovator. Tahun ini, terdapat 210 proposal inovasi yang masuk, dengan total kumulatif mencapai 1.265 proposal.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Diah Natalisa, mengapresiasi inovasi pelayanan publik di Jawa Timur, yang telah menghasilkan 190 inovasi yang masuk dalam TOP inovasi pelayanan publik Kementerian PAN-RB sejak 2014. Di tahun 2023, Jatim menerima 29 penghargaan di bidang inovasi pelayanan publik.
Diah menekankan bahwa prestasi ini tidak didapat dengan mudah, melainkan melalui komitmen pimpinan di setiap instansi. Ia berharap pencapaian ini dapat membawa Jawa Timur dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, penghargaan diserahkan oleh Diah Natalisa, Wagub Emil Dardak, dan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Adhy Karyono, dihadiri oleh berbagai pejabat daerah dan Forkopimda di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Timur.