Dalam paparannya, Wali Kota Hadianto menekankan pentingnya peran profesi akuntan bagi daerah. Ia menjelaskan bahwa pemerintahan beroperasi berdasarkan prinsip akuntansi. "Kalau akuntansi berjalan dengan baik, maka pemerintahannya juga akan berjalan dengan baik. Namun sebaliknya, jika akuntansinya lemah, maka pemerintahannya juga akan lemah," ungkapnya.
Wali kota yang juga merupakan lulusan akuntansi ini menambahkan bahwa jika di lingkup pemerintahan hanya ada satu atau dua orang yang mengerti akuntansi, maka pelaporan akan sering lambat. Ia mengingat kembali pengalamannya sebagai anggota DPRD pada tahun 2009, di mana teori-teori akuntansi sangat diperlukan, terutama dalam pengawasan terhadap perangkat daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Kalau berbicara tentang APBD, berarti berbicara tentang angka-angka. Sumber angka-angkanya berasal dari mana dan sebagainya. Maka itu yang kemudian sangat-sangat membantu. Begitu juga ketika jadi wali kota, saya kembali ke hitung-hitungan," jelas Hadianto.
Dalam kesempatan ini, wali kota juga menjawab sejumlah pertanyaan dari para mahasiswa, memberikan wawasan lebih dalam mengenai peran akuntan dalam pembangunan daerah.