Heri (29), seorang warga setempat, menceritakan bahwa keponakan korban, Marsel Bebere, yang tinggal sekitar 50 meter dari kediaman korban, mulai curiga karena korban yang biasanya makan di rumahnya sudah beberapa hari tidak datang. Pada Kamis malam, Marsel mendatangi kediaman korban untuk memastikan kecurigaannya. Dengan ditemani warga, ia masuk ke rumah dan terkejut melihat korban telah meninggal di kamarnya, lalu melaporkannya kepada kepala dusun, Prima Persangapta Ginting (24).
"Begitu saya menerima laporan warga, saya langsung melapor ke polisi karena kita tidak bisa masuk begitu saja ke rumahnya. Kita juga tidak tahu apa penyebab kematian korban, apakah karena sakit, bunuh diri, atau ada unsur pidana lainnya," ujar Prima saat dikonfirmasi.
Menurut keterangan tetangga korban, Surung Sihotang (45), ia masih melihat korban pergi ke gereja pada hari Minggu (19/11/2023). Namun, sejak hari Senin, ia tidak melihat korban keluar rumah. Pada hari Kamis, muncul bau busuk di sekitar lokasi, yang membuatnya dan warga sekitar merasa curiga.
"Hari Minggu masih kulihat dia pergi ke gereja, mulai hari Senin tak pernah kulihat lagi. Mungkin malamnya sudah meninggal, makanya kondisi mayatnya sudah begitu," ujarnya, yang dibenarkan oleh beberapa warga lainnya.
Proses evakuasi mayat korban berlangsung cukup lama karena kurangnya alat dan kesulitan mencari peralatan di malam hari. Dengan bantuan warga, proses evakuasi akhirnya selesai pada pukul 23.00.
(Reporter: Saipuddin Ginting / Editor: Fery Sinaga)
Sumber asli: https://suaramedannews.com/warga-desa-kuta-tengah-ditemukan-meninggal-di-kediamannya/