"Belum ada," ujar Ketua Bidang Pengaduan YLKI, Rio Priambodo, yang dikutip dari kantor berita Antara pada Jumat, 17 November. Rio menjelaskan bahwa tidak ada pengaduan yang diterima melalui telepon, surat elektronik, maupun secara langsung ke kantor YLKI.
Rio berharap agar pihak-pihak terkait dapat menyelesaikan permasalahan ini secara internal, yaitu antara promotor dan konsumen. "Tapi kami berharap ada penyelesaian dulu di tahap pertama, dalam hal ini adalah promotor konsernya itu sendiri," kata Rio.
Ia juga menekankan pentingnya promotor untuk mencantumkan informasi mengenai layanan pengaduan dan langkah-langkah yang dapat diambil oleh konsumen jika mengalami masalah. "Selama ini, beberapa kali YLKI menerima pengaduan konser, biasanya sulit untuk refund (pengembalian dana), waktu yang diulur-ulur," ucapnya.
Dengan memberikan informasi mengenai layanan pengaduan kepada masyarakat, konsumen dapat menyampaikan keluhannya langsung kepada promotor dan mendapatkan respons dari pihak terkait. "Harus adil antara kedua pihak," tambahnya.
Penyelesaian sengketa juga dapat difasilitasi oleh pihak ketiga, seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau pihak berwenang lainnya. YLKI juga dapat membantu memfasilitasi antara konsumen dan pelaku usaha dalam upaya penyelesaian masalah. "Kami berharap ada penyelesaian sebelum nanti ke tahap yang lebih tinggi, bisa ke kepolisian maupun ke pengadilan," ujarnya.
Dikutip dari laman YLKI, pelayanan pengaduan YLKI kini telah beralih ke sistem online. Bagi yang ingin melakukan pengaduan, konsultasi, atau diskusi, dapat mengunjungi situs pelayanan.ylki.or.id.
Sumber asli: https://www.balipost.com/news/2023/11/17/374053/YLKI-Belum-Terima-Aduan-Soal...html